BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan
manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan
perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti pendidikan pada semua tingkat
perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.
Pendidikan yang mampu mendukung
pembangunan dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi
anak didik, sehingga anak tersebut mampu
menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi
kompetensi anak
didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus
memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan
harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari pada saat ini, maupun pada
masa yang akan datang.
Sebuah
pembelajaran sangat ditentukan keberhasilannya oleh kiat masing-masing guru di
kelas. Tenaga pengajar yang profesional akan terukur dari sejauh mana dia
menguasai kelas yang diasuhnya, hingga mengantarkan peserta didiknya mencapai
hasil belajar yang optimal. Guru sebagai pekerja profesional harus
memfasilitasi dirinya dengan seperangkat pengalaman, keterampilan, dan
pengetahuan tentang keguruan, salah satunya adalah metode mengajar.
Maka
sejalan dengan hal tersebut, guru di harapkan dapat mempersiapkan diri dalam
menjalankan profesinya, terutama menjalankan kewajiban dalam proses
pembelajaran di sekolah secara optimal. Karena tuntutan kemampuan dalam proses
pembelajaran akan menentukan hasil dari proses pendidikan disekolah. Oleh
karena itu kemampuan guru menguasai bahan pengajaran dan keterampilan guru
memanfaatkan serta mengembangkan metode pembelajaran menjadi tolok ukur
keberhasilan proses belajar mengajar .
Metode berarti cara yang paling tepat dan cepat, maka
urutan kerja dalam suatu metode harus diperhitungkan benar-benar secara ilmiah.
Karena itulah suatu metode selalu merupakan hasil eksperimen dan merupakan
suatu konsep yang telah lulus uji teori, dengan kata lain suatu konsep yang
telah diterima secara teoritis yang boleh diimplementasikan dalam pengajaran.
Metode pengajaran yang diperlukan oleh guru,
masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, oleh karena itu guru
dianjurkan menguasai dan menggunakan bermacam-macam metode mengajar secara variatif sesuai dengan tujuan intruksional yuang hendak dicapai. Metode yang tepat
sangat tergantung kepada kemampuan guru secara profesional dalam menjalankan
proses pengajaran . Oleh karena itu juga, metode
pengajaran ekonomi adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam
mengajarkan materi ekonomi. Kata cepat dan tepat inilah yang sering di ungkapkan
dalam ungkapan efektif dan efisien dan sejalan dengan kompetensi dan
profesionalisme guru. Karena dengan pengajaran efektif artinya metode
pengajaran yang dapat mendorong tingkat pemahaman siswa secara optimal .
Penggunaan metode belajar yang digunakan haruslah sesuai sasaran dari
tujuan Standar Kopetensi dan Kopetensi Dasar yang sudah di tetapkan dalam
silabus dari BNSP. Salah satu metode yang digunakan
adalah metode diskusi. Metode diskusi merupakan interaksi antara siswa dengan
siswa ataupun siswa dengan guru untuk menganalisis, menggali,
atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu. Membimbing siswa sesuai dengan tujuan materi yang ingin dicapai.
Peranan
guru dalam metode diskusi antaralain :
1) Menyampaikan materi sejelas-jelasnya supaya
tidak ada salah pengertian di antara siswa.
2) Menjadi mediator
dan sekaligus nara sumber apabila ada siswa yang
masih
kesulitan dalam memahami materi tersebut.
3)
Guru hendaknya menerangkan dan mendorong siswa-siswinya dalam
melakukan kegiatan
belajar dengan memberi kesempatan kepada mereka untuk melaksanakan kegiatan
belajarnya, antara lain : bertanya, mencatat, menggambar, membuat diagram dan sebagainya. Dan selain itu memelihara keteraturan kelompok
serta meyakinkan anak-anak bahwa mereka dapat melihat dan mendengarkan apa-apa
yang terjadi.
Adapun peranan siswa dalam metode diskusi ,antara
lain :
a. Para siswa hendaknya ikut berpartisipasi dalam seluruh kegiatan perencanaan dan
pelaksanaan metode diskusi.
b. Mengemukakan pendapatnya tentang materi pelajaran
yang sedang diajarkan.
c. Berperan aktif dalam mengikuti pelajaran.
Pelaksanaan pada penelitian ini dilaksanakan menjadi
3 ( tiga) siklus, siklus I (pertama) pretes yaitu berfungsi untuk mengukur
seberapa jauh pengetahuan siswa mengenai materi ajar Konsep Pendapatan Nasional
sebelum diberikan metode diskusi. Siklus kedua adalah proses pembelajaran
dengan menggunakan metode diskusi, sebelum peneliti melakukan pembelajaran maka
peneliti mempersiapkan materi terlebih dahulu yang meliputi : Pembuatan
Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, instrumen penilaian. Pada siklus
ketiga siswa diberikan tes berupa postes yaitu dengan so’al yang serupa namun
siswa telah melewati pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi secara mendalam.
Berdasarkan
berbagai hal di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
pemanfaatan metode diskusi dalam proses pembelajaran Ekonomi
. Oleh karena itu penulis mengemukakan judul penelitian:
“ PENGARUH METODE DISKUSI PADA MATERI KONSEP PENDAPATAN
NASIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI DI KELAS X SMA NEGERI 1
PANGANDARAN .
B.
PERUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
latar belakang masalah, maka rumusan masalah pada penelitian
ini adalah :
- Bagaimana penerapan metode diskusi pada materi
konsep pendapatan nasional terhadap prestasi belajar Ekonomi di kelas X SMA Negeri 1 Pangandaran ?
- Bagaimana pengaruh metode diskusi terahadap prestasi
belajar ekonomi Siswa di Kelas X SMA Negeri 1 Pangandaran.
- Bagaimana pemahaman siswa kelas
X SMAN 1 Pangandaran pada materi konsep pendapatan
nasional dengan
menggunakan metode diskusi ?
C. CARA PEMECAHAN MASALAH
Mata pelajaran ekonomi di SMA berfungsi untuk mengembangkan
pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan siswa tentang masyarakat, bangsa , alam
dan Negara Indonesia (PUSKUR
BALITBANG DEPDIKNAS, 2003:2). Terkait dengan tujuan mata pelajaran
ekonomi yang sedemikian fundamental maka guru dituntut untuk memiliki pemahaman
yang holistic dalam upaya mewujudkan pencapaian tujuan tersebut.
Ranah hasil belajar ekonomi, pemberian
indicator dalam pembelajaran mengacu pada hasil belajar yang harus dikuasai
siswa.
Dalam
pencapaian hasil belajar siswa, guru dituntut untuk memadukan ranah cognitive,
afektif, dan psikomotor, secara proporsional. Horward Kingsly membagi 3 macam
hasil belajar, yakni :
a) keterampilan
dan kebiasaan
b) pengetahuan
dan pengertian,
c) sikap
dan cita-cita.
Masing-masing
jenis hasil belajar dapat di isi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam
Kurikulum.
Dalam
system pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler
maupun tujuan intruksional , menggunakan kelasifikasi hasil belajar dari
Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi 3 ranah yakni ranah
kognitif, afektif, dan psikomotoris.( Nana Sudjana, 2002:22 ).
Secara akademis ekonomi merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji
prilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak,
bervariasi, dan berkembang dengan sumberdaya yang ada, melalui pilihan –pilihan
kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi. Implementasinya sangat dibutuhkan
guru yang profesional, yang dituntut menguasai sejumlah kemampuan dan
keterampilan,antara lain :
1. Kemampuan
menguasai materi ajar
2. Kemampuan
pengelolaan kelas
3. Kemampuan
menggunakan metode,media dan sumber belajar
4. Kemampuan
untuk melakukan penilaian baik proses maupun hasil.
Selanjutnya
UNESCO dalam Soedijarto (2004:10-18) mencanangkan empat pilar belajar dalam
pembelajaran (termasuk metode diskusi):
1. Learning
to Know (penguasaan ways of knowing or mode of inquire)
2. Learning
to do (controling,monitoring, maintening, the signing,organizing)
3. Learning
to life together
4. Learning
to be
Berdasarkan
uraian di atas permasalahan penggunaan metode diskusi apabila diterapkan di
kelas akan dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah ekonomi tentang
konsep pendapatan nasional dalam mata
pelajaran ekonomi.
Mengacu pada rumusan masalah di atas, penulis membatasi
masalah-masalah penelitian yaitu sebagai berikut :
- Fokus dari penelitian ini adalah pengaruh metode diskusi dalam
pengajaran ekonomi pada materi konsep pendapatan nasional terhadap prestasi siswa di Kelas X SMA Negeri 1 Pangandaran.
- Populasi dan
sampel pada penelitian ini adalah Siswa Kelas X.4 SMA Negeri 1 Pangandaran yang berjumlah 36 Orang.
- Pengaruh metode diskusi adalah sebagai variabel
bebas (X) dan prestasi siswa adalah variabel terikat (Y)
D.
TUJUAN
PENELITIAN
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1.
Bagaimana
penerapan metode diskusi pada materi konsep pendapatan
nasional terhadap prestasi
belajar ekonomi
di kelas X.4 SMA Negeri 1
Pangandaran ?
2. Bagaimana pengaruh metode diskusi terahadap prestasi
belajar ekonomi
siswa di Kelas X.4 SMA Negeri 1
Pangandaran.
3. Bagaimana pemahaman siswa kelas X.4 SMAN 1 Pangandaran pada materi konsep pendapatan
nasional dengan menggunakan
metode diskusi ?
E.
MANFA’AT
PENELITIAN
Adapun manfa’at penelitian ini
adalah :
1.
Memberikan gambaran penjelasan secara
sistematis dan objektif tentang kenyataan-kanyataan yang terjadi pada sasaran
penelitian, dalam hal ini adalah pelaksanaan metode diskusi dalam pengajaran ekonomi,
sebagai upaya peningkatan prestasi belejar ekonomi siswa kelas X.4 SMA Negeri 1
Pangandaran .
2.
Diharapkan
dapat memberikan sumbangan pemikiran berupa saran-saran sebagai pemecahan
terhadap kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaan metode diskusi untuk pengajaran ekonomi.
3.
Diharapkan
dapat berguna atau bermanfaat bagi pengembangan pendidikan khususnya di kelas X SMA Negeri 1
Pangandaran dalam proses
pengajaran ekonomi dan
umumnya dalam proses belajar mengajar mata pelajaran lainnya.
F.
HIPOTESIS
Hipotesis adalah suatu rumusan atau
simpulan sementara yang harus diuji dengan data yang telah terkumpul melalui
kegiatan penelitian (Ali, 1987 : 48).
Berdasarkan
latar belakang masalah dan kerangka pemikiran yang diambil, maka hipotesis
penelitian ini adalah “ Ada pengaruh yang signifikan terhadap prestasi siswa
pada materi konsep pendapatan nasional dengan menggunakan
metode diskusi “
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
METODE PENGAJARAN
1. Pengertian:
Berdasarkan analisis teoritis yang
dilakukan, maka untuk mempermudah penelaahan penulis membahas metode pengajaran, yang pada dasarnya
terdiri dari dua pengertian yaitu : metode dan pengajaran.
a.
Metode
Menurut etimologi "metode itu berasal
dari kata metodos yang berarti jalan yang ditempuh". Akan tetapi kalau
ditinjau menurut terminologi yaitu : "cara yang telah teratur dan
terpikirkan di dalam penyampaian suatu mata pelajaran".
Nursal H.M
Tobir (1976:86), mengemukakan : "metode ialah suatu cara
tentang bagaimana menyelidiki, mempelajari atau melaksanakan sesuatu secara sistematis,
efisien dan terarah".
Oleh karena itu metode pengajaran digunakan
oleh para guru untuk mempermudah penyampaian materi pelajaran sehingga mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Berdasarkan kompetensi yang telah
disusun, maka guru dalam memanfaatkan metode pengajaran diformulasikan dan
diseleraskan dengan kondisi serta situasi, sehingga memenuhi indikator -
indikator dalam mencapai metode pokok.
b.
Pengajaran
Abu Ahmadi (1978:24), mengemukakan :
"pengajaran adalah bimbingan yang bersifat akal, mengarah pada kecakapan
dan sekolah sebagai pusat penyelenggaraannya" .
Berdasarkan pendapat di atas, maka penulis
menyimpulkan secara sederhana, yang dimaksud dengan metode pengajaran yaitu :
suatau cara yang telah teratur dan terpikirkan yang di dalam fungsinya sebagai
suatu a1at untuk mencapai tujuan pendidikan.
B. MATA PELAJARAN EKONOMI
1. Pengertian
Mata pelajaran ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan
tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan
berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan
produksi, konsumsi, dan distribusi.
2.
Tujuan mata pelajaran ekonomi
Adapun tujuan mata pelajaran ekonomi tersebut untuk
memberikan kompetensi. Kompetensi yang
dimaksud yaitu sebagai berikut :
(1) Memahami sejumlah konsep
ekonomi untuk mengaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dalam kehidupan
sehari-hari , teruta yang terjadi dilingkungan individu , rumah tangga,
masyarakat dan negara.
(2) Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah
konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi.
(3) Membentuk sikap bijak, rasional, dan
bertanggungjawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi,
manajemen, dan akuntansi, yang bermanfa’at bagi diri sendiri, rumah tangga,
masyarakat, dan negara.
(4)
Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi
dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional.
Selanjutnya, setelah selesai proses
pembelajaran diharapkan siswa dapat (a) menjelaskan pengertian pendapatan nasional, (b)
menjelaskan konsep pendapatan
nasiomal, (b) menyebutkan manfa’at perhitungan pendapatan nasional,
(c) membandingkan pendapatan nasional
suatu negara, (d) menjelaskan tentang inflasi dan indeks harga .
Kemudian pendapat lain yang dikemukakan oleh
Kosasih Djauhari (1918:8) , bahwa tujuan pengajaran adalah :
a.
Membina siswa agar mampu
mengembangkan pengertiannya berdasarkan data generalisasi serta konsep ilmu
tertentu maupun interdisipliner komprehensif dari berbagai ilmn sosial.
b.
Membina siswa agar
mengembangkan dan mempraktekkan keaneka ragaman keterampilan studi, kerja dan
intelektualnya secara pantas dan tepat sebagaimana diharapkan iImu-ilmu sosial
lainnya.
c.
Membina dan mendorong siswa
untuk memahami menghargai dan menghayati adanya keanekaragaman kultural maupun
individual.
d.
Membina siswa kearah turut
mempengaruhi nilai-nilai yang ada pada dirinya.
e.
Membina siswa untuk
berpartisipasi dalam kegiatan - kegiatan kemasayarakatan baik sebagai individu
maupun secara warga masyarakat.
Berdasarkan beberapa pendapat, bahwa tujuan
pengajaran ekonomi ialah untuk turut serta dalam
menunjang atau memberikan sumbangan guna mencapai tujuan pengajaran nasional.
Selanjutnya melalui pengajaran ekonomi dimungkinkan terjadi perubahan sikap dan tingkah laku para siswa
yang meliputi perubahan pengetahuan dan pengalaman sikap belajar, nilai-nilai
sosial, sikap dan keterampilan.
Penekanan pengajaran lebih ditujukan kepada
kemampuan dan pengembangan pengetahuan berdasarkan data dari konsep-konsep ilmu
tertentu dan berbagai cabang ilmu sosial..
Nilai sosial dalam pengembangannya
ditunjukan untuk pembinaan terhadap siswa karena turut mempengaruhi ke arah
nilai-nilai pada dirinya. Sedangkan yang terakhir mengembangkan keterampilan
diorientasikan kepada pembinaan siswa untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan
rnasyarakat baik antar individu maupun warga masyarakat.
Secara global tujuan pengajaran sosial
termasuk di dalamnya ekonomi dikemukakan sebagai berikut :
a.
Membina warga Indonesia atas
dasar moral Pancasi1a dan UUD 1945.
Ni1ai-nilai dan sikap hidup yang dikandung dalam Pancasila dan UUD 1945 secara dasar dan insentif ditanamakan kepada siswa, tekun
untuk hidup secara bertanggung jawab demi keselamatan diri, Bangsa, Negara dan
Tanah air.
b.
Sikap sosial yang Nasional
dalam kehidupan, untuk dapat memahami dan mampu mencerdaskan masalah sosial. Oleh
karena itu perlu adanya pandangan terbuka dan rasional dengan berani dan
sanggup melihat kenyataan yang akan terlihat dengan segala persoalan dan akan
ditemukan jalan pemecahannya, termasuk pula kenyataan menurut sejarah
perjuangan Bangsa Indonesia dan dalam mencapai kesejahteraan hidup kita
bersama. (Depag RI,1976:1).
3.
Ruang Lingkup Mata Pelajaran
Ekonomi
Ruang lingkup mata
pelajaran ekonomi mencakup prilaku
ekonomi dan kesejahtraan yang berkaitan dengan masalah ekonomi yang
terjadi dilingkungan kehidupan terdekat sampai lingkungan terjauh. Hal tersebut analog dengan konsep Benjamin S. Bloom tentang
pengembangan kemampuan siswa yang mencakup ranah kognitif, psikomotor dan
afektif.
Cakupan aspek-aspek kompetensi dalam pembelajaran ekonomi yaitu :
1.
Perekonomian
2.
Kebergantungan
3.
Spesialisasi dan pembagian kerja
4.
Perkoperasian
5.
Kewirausahaan
6.
Akuntansi dan manajemen
4.
Arah
Pengembangan Ekonomi
Arah pengembangan, Standar
kopetensi dan kopetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan
materi pokok , kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kopetensi untuk
penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan standar proses dan standar penilaian.
5.
Standar kompetensi mata pelajaran ekonomi
Standar kompetensi mata
pelajaran ekonomi pada jenjang SMA kelas X
yaitu:
1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya
dengan kebutuhan manusia, kelangkaan, dan sistem ekonomi
2. Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan
kegiatan ekonomi konsumen dan produsen
3. Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan
Permintaan, penawaran, harga keseimbanagan dan pasar.
4. Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi
5. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB) , dan Pendapatan
Nasional (PN).
6. Memahami konsumsi dan Investsi
7. Memahami uang dan perbankan
Tabel
2. 1
Standar
kompetensi Dan Kompetensi Dasar Ekonomi Kelas X
Standar
Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
1.
Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia,
kelangkaan, dan sistem ekonomi
|
1.1
Mengindentifikasi kebutuhan manusia
1.2
Mendeskripsikan berbagai sumber ekonomi yang langka dan kebutuhan
manusia yang tidak terbatas
1.3
Mengindentifikasi masalah pokok ekonomi yaitu tentang apa, bagaimana,
dan untuk siapa barang-barang diproduksi
1.4
Mengindentifikasi hilangnya kesempatan pada tenaga kerja jika melakukan
produksi dibidang lain.
1.5
Mengindentifikasi sistem ekonomi untuk memecahkan masalah ekonomi
|
2.
Memahami
konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen
|
2.1
Mendeskripsikan pola prilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan
ekonomi
2.2
Mendeskripsikan sirkular flow diagram
2.3
Mendeskripsikan peran konsumen dan produsen
|
3.
Memahami
konsep ekonomi dalam kaitannya dengan Permintaan, penawaran, harga
keseimbanagan dan pasar.
|
3.1
Mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran
3.2
Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran serta asumsi yang
mendasarinya
3.3
Mendeskripsikan berbagai bentuk pasar barang
3.4
Mendeskripsikan pasar input
|
4.
Memahami
Kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi
|
4.1
Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro
4.2
Mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah dibidang
ekonomi
|
5.
Memahami
Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
Pendapatan Nasional Bruto (PNB) , dan Pendapatan Nasional (PN).
|
5.1
Menjelaskan konsep PDB, PDRB,PNB, PN
5.2
Menjelaskan manfa’at perhitungan pendapatan nasional
5.3
Membandingkan PDB dan Pendapatan Perkapita Indonesia dengan negara lain
5.4
Mendeskripsikan indeks harga dan inflasi
|
6.
Memahami
konsumsi dan Investsi
|
6.1
Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan
6.2
Mendeskripsikan kurva permintaan investasi
|
7.
Memahami
uang dan perbankan
|
7.1
Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang
7.2
Menjelaskan peran bank umum dan bank sentral
7.3
Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang moneter.
|
6.
Metode Pengajaran Ekonomi
Beberapa metode yang biasa digunakan guru
baik di luar maupun di dalam kelas :
(1) Metode Ceramah
Pengertiannya ialah sebagai berikut :
"yang
dimaksud metode ceramah ialah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan
penuturan secara lisan oleh seorang guru terhadap sekelompok murid"
(Sumaatmadja, 1986:97).
Dalam pelaksanaannya metode ini seorang guru
dapat mempergunakan alat bantu untuk menjelaskan uraiannya, misalnya microphone
atau pengeras suara. Namun alat utama penghubung guru dengan murid ialah harus
lisan atau berbicara.
(2) Metode Tanya Jawab
Pengertiannya adalah sebagai berikut :
Djadjamsastra
(1986:22), menje1askan : "bahwa metode tanya jawab adalah suatu cara untuk
menyampaikan bahan pelajaran atau materi pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari
seorang guru yang harus dijawab oleh murid".
Dari pengertian di atas yang dimaksud
pertanyaan bukan hanya timbul dari murid saja, akan tetapi pertanyaan yang
sifatnya timbal balik. Dengan cara pemikiran pertanyaan murid - murid akan
mendapatkan kesempatan untuk berbicara walaupun
masih sangat terbatas.
(3) Metode Pemberian Tugas
Pengertiannya adalah sebagai berikut :
"Metode
tugas adalah suatu cara mengajar yang dicirikan oleh adanya kegiatan
perencanaan antara murid dengan guru mengenai suatu soal atau problema yang
harus diselesaikan oleh murid dalam jangka waktu tertentu yang disepakati
bersamaan antara murid dan guru"
(Djadjadisatra, 1986 :22).
Dari pengertian di atas, penulis mencoba
menarik kesimpulan sebagai berikut : hasilnya pengerjaan tugas akan bemanfaat
bagi murid, karena dengan pemberian tugas itu murid aktif dalam menyelesaikan
tugas belajar yang telah diberikan oleh
guru.
(4) Metode Diskusi
Pengertiannya
adalah sebagai berikut :
"Suatu
cara yang dicirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topik, pertanyaan atas
problema dimana para peserta diskusi dengan jujur berusaha untuk mencapai atau
memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama"
(Djadjadisatra, 1986:23).
Guru dalam metode ini, tidak berarti tidak
berperan atau hilang hanya didominasi oleh murid semata, bahkan dengan metode
ini guru akan dapat memahami keadaan muridnya lebih baik lagi. Melalui kegiatan diskusi yang berlangsung,
guru akan mendapat gambaran mengenai sifat, bakat atau kepribadian
murid-muridnya, disamping itu guru dapat mengetahui tahap pengetahuan yang
dimiliki murid- muridnya.
C. METODE DISKUSI
1.
Pengertian
Sebagaimana telah disebutkan diatas , metode
diskusi dapat diartikan sebagai berikut :
"Suatu cara yang dicirikan oleh suatu keterikatan pada suatu
topik, pertanyaan atas problema dimana para peserta diskusi dengan jujur
berusaha untuk mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang
disepakati bersama" (Djadjadisatra, 1986:23).
Guru dalam metode ini, tidak berarti tidak berperan atau hilang
hanya didominasi oleh murid semata, bahkan dengan metode ini guru akan dapat
memahami keadaan muridnya lebih baik lagi. Melalui kegiatan yang berlangsung, guru
akan mendapat gambaran mengenai sifat, bakat atau kepribadian murid-muridnya,
disamping itu guru dapat mengetahui tahap pengetahuan yang dimiliki murid-
muridnya
Metode diskusi merupakan interaksi antara
siswa dengan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisis, menggali, atau
memperdebatkan topic atau permasalahan tertentu.
2.
Persiapan Menggunakan Metode
Diskusi
Metode ini digunakan bila guru :
1) Menyediakan
bahan, topik, atau masalah yang akan didiskusikan.
2) Menyebutkan
pokok-pokok masalah yang akan dibahas atau menugaskan studi khusus kepada siswa
sebelum menyelnggarakan diskusi.
3) Menugaskan
siswa untuk menjelaskan, menganalisis dan meringkas.
4) Membimbing
diskusi, tidak memberi ceramah.
5) Sabar
terhadap kelompok yang lamban dalam mendiskusikan topik.
6)
Waspada terahadap kelompok yang
tampak kebingungan atau berjalan dengan tidak menentu.
3.
Langkah-langkah untuk Menggunakan Metode Diskusi
Untuk memanfaatkan metode diskusi perlu
pertirnbangan-pertimbangan sebagai berikut :
a. Perumusan tujuan-tujuan yang tegas yang hendak dicapai dengan
menggunakan metode diskusi. Misalnya ada masalah-masalah atau pertanyaan yang bisa
dipecahkan atau dijawab jika mengadakan diskusi.
b. Harus ada rencana kongkrit dalarn hal : materi, waktu luas, dan fasilitas
lainnya
c. Guru memberikan
pengertian-pengertian atau materi secara mendalam hingga siswa memahi materi
yang disampaikan.
d. Langkah selanjutnya sebagai pengalaman
diskusi diadakan kegiatan lain sebagai usaha "Follow Up", misalnya
membuat latihan soal, ulangan harian dan
lain-lain.
Dari kutipan langkah-langkah metode diskusi
penuIis mempunyai kesimpulan yang sederhana sebagai berikut :
a. Tujuan dari materi
pelajaran yang
akan dicapai.
b. Pembahasan harus terfokus pada materi yang
diajarkan.
c. Memberikan soal latihan
atau ulangan sesuai dengan materi yang dipelajari.
4.
Peranan Guru dan Murid Dalam Metode Diskusi
Peranan
guru dalam diskusi :
a.
Membimbing murid sesuai dengan
tujuan materi yang ingin dicapai.
b.
Menyampaikan
materi sejelas-jelasnya supaya tidak ada salah pengertian di antara siswa.
c. Menjadi mediator dan
sekaligus nara sumber apabila ada siswa yang masih kesulitan dalam memahami
materi tersebut.
Guru hendaknya menerangkan dan mendorong
anak-anak dalam melakukan kegiatan belajar dengan memberi kesempatan kepada
mereka untuk melaksanakan kegiatan belajarnya, antara lain : bertanya,
mencatat, menggambar, membuat peta dan sebagainya. Dan selain itu memelihara
keteraturan kelompok serta meyakinkan anak-anak bahwa mereka dapat melihat dan
mendengarkan apa-apa yang terjadi.
Peranan
Murid dalam metode diskusi :
a. Murid hendaknya ikut berpartisipasi dalam seluruh kegiatan
perencanaan dan pelaksanaan metode diskusi.
b. Mengemukakan pendapatnya tentang materi pelajaran
yang sedang diajarkan.
c. Berperan aktif dalam mengikuti pelajaran.
a.
Pelaksanaan Metode Diskusi
Adapaun pelaksanaan pada
penelitian ini dilaksanakan menjadi 3 siklus, siklus pertama pretes yaitu
berfungsi untuk mengukur seberapa jauh pengetahuan siswa mengenai materi konsep
pendapatan nasional sebelum diberikan metode diskusi. Siklus kedua adalah
proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi, sebelum peneliti
melakukan pembelajaran maka peneliti mempersiapkan materi terlebih dahulu yang
meliputi : Pembuatan Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, instrumen
penilaian. Pada siklus ketiga siswa diberikan tes berupa postes yaitu dengan
soal yang serupa namun siswa telah melewati pembelajaran dengan menggunakan
metode diskusi secara mendalam.
Adapun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelaran
serta Instrumen Penelitian terlampir dalam lampiran.
-0-