Thursday, January 16, 2014


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
  Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.
Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi anak didik, sehingga anak tersebut  mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi anak didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari pada saat ini,  maupun pada masa yang akan datang.
           Sebuah pembelajaran sangat ditentukan keberhasilannya oleh kiat masing-masing guru di kelas. Tenaga pengajar yang profesional akan terukur dari sejauh mana dia menguasai kelas yang diasuhnya, hingga mengantarkan peserta didiknya mencapai hasil belajar yang optimal. Guru sebagai pekerja profesional harus memfasilitasi dirinya dengan seperangkat pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan tentang keguruan, salah satunya adalah metode mengajar.           
           Maka sejalan dengan hal tersebut, guru di harapkan dapat mempersiapkan diri dalam menjalankan profesinya, terutama menjalankan kewajiban dalam proses pembelajaran di sekolah secara optimal. Karena tuntutan kemampuan dalam proses pembelajaran akan menentukan hasil dari proses pendidikan disekolah. Oleh karena itu kemampuan guru menguasai bahan pengajaran dan keterampilan guru memanfaatkan serta mengembangkan metode pembelajaran menjadi tolok ukur keberhasilan proses belajar mengajar .
                    Metode berarti cara yang paling tepat dan cepat, maka urutan kerja dalam suatu metode harus diperhitungkan benar-benar secara ilmiah. Karena itulah suatu metode selalu merupakan hasil eksperimen dan merupakan suatu konsep yang telah lulus uji teori, dengan kata lain suatu konsep yang telah diterima secara teoritis yang boleh diimplementasikan dalam pengajaran.
  Metode pengajaran yang diperlukan oleh guru, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, oleh karena itu guru dianjurkan menguasai dan menggunakan bermacam-macam metode mengajar secara variatif sesuai dengan tujuan intruksional yuang hendak dicapai. Metode yang tepat sangat tergantung kepada kemampuan guru secara profesional dalam menjalankan proses pengajaran .     Oleh karena itu juga, metode pengajaran  ekonomi adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam mengajarkan materi  ekonomi. Kata cepat dan tepat inilah yang sering di ungkapkan dalam ungkapan efektif dan efisien dan sejalan dengan kompetensi dan profesionalisme guru. Karena dengan pengajaran efektif artinya metode pengajaran yang dapat mendorong tingkat pemahaman siswa secara optimal .
             Penggunaan metode belajar yang digunakan haruslah sesuai sasaran dari tujuan Standar Kopetensi dan Kopetensi Dasar yang sudah di tetapkan dalam silabus dari BNSP. Salah satu metode yang digunakan adalah metode diskusi. Metode diskusi merupakan interaksi antara siswa dengan siswa ataupun siswa dengan guru untuk menganalisis, menggali, atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu. Membimbing siswa  sesuai dengan tujuan materi yang ingin dicapai.
            Peranan guru dalam metode diskusi antaralain :
 1) Menyampaikan materi sejelas-jelasnya supaya tidak ada salah pengertian di antara siswa.
2) Menjadi mediator dan sekaligus nara sumber apabila ada siswa yang
      masih kesulitan dalam memahami materi tersebut.
3) Guru hendaknya menerangkan dan mendorong siswa-siswinya dalam
melakukan kegiatan belajar dengan memberi kesempatan kepada mereka untuk melaksanakan kegiatan belajarnya, antara lain : bertanya, mencatat, menggambar, membuat diagram  dan sebagainya. Dan selain itu memelihara keteraturan kelompok serta meyakinkan anak-anak bahwa mereka dapat melihat dan mendengarkan apa-apa yang terjadi.
Adapun peranan siswa dalam metode diskusi ,antara lain :
a.    Para siswa hendaknya ikut berpartisipasi dalam seluruh kegiatan perencanaan dan pelaksanaan metode diskusi.
b.    Mengemukakan pendapatnya tentang materi pelajaran yang sedang diajarkan.
c.    Berperan aktif dalam mengikuti pelajaran.
                 Pelaksanaan pada penelitian ini dilaksanakan menjadi 3 ( tiga) siklus, siklus I (pertama) pretes yaitu berfungsi untuk mengukur seberapa jauh pengetahuan siswa mengenai materi ajar Konsep Pendapatan Nasional sebelum diberikan metode diskusi. Siklus kedua adalah proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi, sebelum peneliti melakukan pembelajaran maka peneliti mempersiapkan materi terlebih dahulu yang meliputi : Pembuatan Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, instrumen penilaian. Pada siklus ketiga siswa diberikan tes berupa postes yaitu dengan so’al yang serupa namun siswa telah melewati pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi secara mendalam. 
     Berdasarkan berbagai hal di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pemanfaatan metode diskusi dalam proses pembelajaran Ekonomi . Oleh karena itu penulis mengemukakan judul penelitian: “ PENGARUH METODE DISKUSI PADA MATERI KONSEP PENDAPATAN NASIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI DI KELAS X SMA NEGERI 1 PANGANDARAN .
B.     PERUMUSAN MASALAH
        Berdasarkan latar belakang masalah,  maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
  1. Bagaimana penerapan metode diskusi pada materi konsep pendapatan nasional terhadap prestasi belajar Ekonomi di kelas X SMA Negeri 1 Pangandaran ?
  2. Bagaimana pengaruh metode diskusi terahadap prestasi belajar ekonomi  Siswa di Kelas X SMA Negeri 1 Pangandaran.
  3. Bagaimana pemahaman siswa kelas X SMAN 1 Pangandaran pada materi konsep pendapatan nasional dengan menggunakan metode diskusi ?
C.      CARA PEMECAHAN MASALAH
Mata pelajaran ekonomi  di SMA berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan siswa tentang masyarakat, bangsa , alam dan  Negara Indonesia  (PUSKUR  BALITBANG DEPDIKNAS, 2003:2). Terkait dengan tujuan mata pelajaran ekonomi yang sedemikian fundamental maka guru dituntut untuk memiliki pemahaman yang holistic dalam upaya mewujudkan pencapaian tujuan tersebut.
 Ranah hasil belajar ekonomi, pemberian indicator dalam pembelajaran mengacu pada hasil belajar yang harus dikuasai siswa.
Dalam pencapaian hasil belajar siswa, guru dituntut untuk memadukan ranah cognitive, afektif, dan psikomotor, secara proporsional. Horward Kingsly membagi 3 macam hasil belajar, yakni :
a)      keterampilan dan kebiasaan
b)      pengetahuan dan pengertian,
c)      sikap dan cita-cita.
Masing-masing jenis hasil belajar dapat di isi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam Kurikulum.
Dalam system pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan intruksional , menggunakan kelasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi 3 ranah yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris.( Nana Sudjana, 2002:22 ).
Secara akademis ekonomi  merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji prilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi, dan berkembang dengan sumberdaya yang ada, melalui pilihan –pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi. Implementasinya sangat dibutuhkan guru yang profesional, yang dituntut menguasai sejumlah kemampuan dan keterampilan,antara lain :
1.    Kemampuan menguasai materi ajar
2.    Kemampuan pengelolaan kelas
3.    Kemampuan menggunakan metode,media dan sumber belajar
4.    Kemampuan untuk melakukan penilaian baik proses maupun hasil.
Selanjutnya UNESCO dalam Soedijarto (2004:10-18) mencanangkan empat pilar belajar dalam pembelajaran (termasuk metode diskusi):
1.    Learning to Know (penguasaan ways of knowing or mode of inquire)
2.    Learning to do (controling,monitoring, maintening, the signing,organizing)
3.    Learning to life together
4.    Learning to be
Berdasarkan uraian di atas permasalahan penggunaan metode diskusi apabila diterapkan di kelas akan dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah ekonomi tentang konsep pendapatan nasional  dalam mata pelajaran ekonomi.
Mengacu pada rumusan masalah di atas, penulis membatasi masalah-masalah penelitian yaitu sebagai berikut :
  1. Fokus dari penelitian ini adalah pengaruh metode diskusi  dalam pengajaran ekonomi  pada materi konsep pendapatan nasional terhadap prestasi siswa  di Kelas X SMA Negeri 1 Pangandaran.
  2. Populasi dan  sampel pada penelitian ini adalah Siswa Kelas X.4 SMA Negeri 1 Pangandaran yang berjumlah 36 Orang.
  3. Pengaruh metode diskusi adalah sebagai variabel bebas (X) dan prestasi siswa adalah variabel terikat (Y)

D.    TUJUAN PENELITIAN
            Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1.    Bagaimana penerapan metode diskusi pada materi konsep pendapatan nasional terhadap prestasi belajar ekonomi di kelas X.4 SMA Negeri 1 Pangandaran ?
2.    Bagaimana pengaruh metode diskusi terahadap prestasi belajar ekonomi siswa di Kelas X.4 SMA Negeri 1 Pangandaran.
3.    Bagaimana pemahaman siswa kelas X.4 SMAN 1 Pangandaran pada materi konsep pendapatan nasional dengan menggunakan metode diskusi ?

E.     MANFA’AT PENELITIAN
            Adapun manfa’at penelitian ini adalah :
1.                        Memberikan gambaran penjelasan secara sistematis dan objektif tentang kenyataan-kanyataan yang terjadi pada sasaran penelitian, dalam hal ini adalah pelaksanaan metode diskusi dalam pengajaran ekonomi, sebagai upaya peningkatan prestasi belejar ekonomi siswa kelas X.4 SMA Negeri 1 Pangandaran .
2.                        Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran berupa saran-saran sebagai pemecahan terhadap kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaan metode diskusi untuk pengajaran ekonomi.
3.                        Diharapkan dapat berguna atau bermanfaat bagi pengembangan pendidikan khususnya di kelas X SMA Negeri 1 Pangandaran  dalam proses pengajaran ekonomi dan umumnya dalam proses belajar mengajar mata pelajaran lainnya.

F.     HIPOTESIS
Hipotesis adalah suatu rumusan atau simpulan sementara yang harus diuji dengan data yang telah terkumpul melalui kegiatan penelitian (Ali, 1987 : 48).
Berdasarkan latar belakang masalah dan kerangka pemikiran yang diambil, maka hipotesis penelitian ini adalah “ Ada pengaruh yang signifikan terhadap prestasi siswa pada materi konsep pendapatan nasional  dengan menggunakan metode diskusi “


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    METODE PENGAJARAN
1.      Pengertian:
Berdasarkan analisis teoritis yang dilakukan, maka untuk mempermudah penelaahan penulis membahas metode pengajaran, yang pada dasarnya terdiri dari dua pengertian yaitu : metode dan pengajaran.
a.         Metode
Menurut etimologi "metode itu berasal dari kata metodos yang berarti jalan yang ditempuh". Akan tetapi kalau ditinjau menurut terminologi yaitu : "cara yang telah teratur dan terpikirkan di dalam penyampaian suatu mata pelajaran".
Nursal H.M Tobir (1976:86), mengemukakan : "metode ialah suatu cara tentang bagaimana menyelidiki, mempelajari atau melaksanakan sesuatu secara sistematis, efisien dan terarah".
Oleh karena itu metode pengajaran digunakan oleh para guru untuk mempermudah penyampaian materi pelajaran sehingga mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Berdasarkan kompetensi yang telah disusun, maka guru dalam memanfaatkan metode pengajaran diformulasikan dan diseleraskan dengan kondisi serta situasi, sehingga memenuhi indikator - indikator dalam mencapai metode pokok.
b.        Pengajaran
Abu Ahmadi (1978:24), mengemukakan : "pengajaran adalah bimbingan yang bersifat akal, mengarah pada kecakapan dan sekolah sebagai pusat penyelenggaraannya" .
Berdasarkan pendapat di atas, maka penulis menyimpulkan secara sederhana, yang dimaksud dengan metode pengajaran yaitu : suatau cara yang telah teratur dan terpikirkan yang di dalam fungsinya sebagai suatu a1at untuk mencapai tujuan pendidikan.


B.     MATA PELAJARAN EKONOMI
1.      Pengertian

Mata pelajaran ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi.
2.    Tujuan mata pelajaran ekonomi
Adapun tujuan mata pelajaran ekonomi tersebut untuk memberikan kompetensi. Kompetensi yang dimaksud yaitu sebagai berikut :
(1)   Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dalam kehidupan sehari-hari , teruta yang terjadi dilingkungan individu , rumah tangga, masyarakat dan negara.
(2) Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi.
(3) Membentuk sikap bijak, rasional, dan bertanggungjawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi, yang bermanfa’at bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara.
(4) Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional.

Selanjutnya, setelah selesai proses pembelajaran diharapkan siswa dapat (a) menjelaskan pengertian pendapatan nasional, (b) menjelaskan konsep pendapatan nasiomal, (b) menyebutkan manfa’at perhitungan pendapatan nasional, (c) membandingkan pendapatan nasional suatu negara, (d) menjelaskan tentang inflasi dan indeks harga .
Kemudian pendapat lain yang dikemukakan oleh Kosasih Djauhari (1918:8) , bahwa tujuan pengajaran adalah :
a.         Membina siswa agar mampu mengembangkan pengertiannya berdasarkan data generalisasi serta konsep ilmu tertentu maupun interdisipliner komprehensif dari berbagai ilmn sosial.
b.        Membina siswa agar mengembangkan dan mempraktekkan keaneka ragaman keterampilan studi, kerja dan intelektualnya secara pantas dan tepat sebagaimana diharapkan iImu-ilmu sosial lainnya.
c.         Membina dan mendorong siswa untuk memahami menghargai dan menghayati adanya keanekaragaman kultural maupun individual.
d.        Membina siswa kearah turut mempengaruhi nilai-nilai yang ada pada dirinya.
e.         Membina siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan - kegiatan kemasayarakatan baik sebagai individu maupun secara warga masyarakat.


Berdasarkan beberapa pendapat, bahwa tujuan pengajaran ekonomi  ialah untuk turut serta dalam menunjang atau memberikan sumbangan guna mencapai tujuan pengajaran nasional. Selanjutnya melalui pengajaran ekonomi dimungkinkan terjadi perubahan sikap dan tingkah laku para siswa yang meliputi perubahan pengetahuan dan pengalaman sikap belajar, nilai-nilai sosial, sikap dan keterampilan.
Penekanan pengajaran lebih ditujukan kepada kemampuan dan pengembangan pengetahuan berdasarkan data dari konsep-konsep ilmu tertentu dan berbagai cabang ilmu sosial..
Nilai sosial dalam pengembangannya ditunjukan untuk pembinaan terhadap siswa karena turut mempengaruhi ke arah nilai-nilai pada dirinya. Sedangkan yang terakhir mengembangkan keterampilan diorientasikan kepada pembinaan siswa untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan rnasyarakat baik antar individu maupun warga masyarakat.
Secara global tujuan pengajaran sosial termasuk di dalamnya ekonomi dikemukakan sebagai berikut :
a.         Membina warga Indonesia atas dasar moral Pancasi1a dan UUD 1945. Ni1ai-nilai dan sikap hidup yang dikandung dalam Pancasila dan UUD 1945 secara dasar dan insentif ditanamakan kepada siswa, tekun untuk hidup secara bertanggung jawab demi keselamatan diri, Bangsa, Negara dan Tanah air.
b.        Sikap sosial yang Nasional dalam kehidupan, untuk dapat memahami dan mampu mencerdaskan masalah sosial. Oleh karena itu perlu adanya pandangan terbuka dan rasional dengan berani dan sanggup melihat kenyataan yang akan terlihat dengan segala persoalan dan akan ditemukan jalan pemecahannya, termasuk pula kenyataan menurut sejarah perjuangan Bangsa Indonesia dan dalam mencapai kesejahteraan hidup kita bersama. (Depag RI,1976:1).
3.             Ruang Lingkup Mata Pelajaran Ekonomi
Ruang lingkup mata pelajaran ekonomi mencakup prilaku  ekonomi dan kesejahtraan yang berkaitan dengan masalah ekonomi yang terjadi dilingkungan kehidupan terdekat sampai lingkungan terjauh. Hal tersebut analog dengan konsep Benjamin S. Bloom tentang pengembangan kemampuan siswa yang mencakup ranah kognitif, psikomotor dan afektif.
Cakupan aspek-aspek kompetensi dalam pembelajaran ekonomi yaitu :
1.      Perekonomian
2.      Kebergantungan
3.      Spesialisasi dan pembagian kerja
4.      Perkoperasian
5.      Kewirausahaan
6.      Akuntansi dan manajemen

4.             Arah Pengembangan Ekonomi
Arah pengembangan, Standar kopetensi dan kopetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok , kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kopetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan standar proses dan standar penilaian.
5.             Standar kompetensi mata pelajaran ekonomi
Standar kompetensi mata pelajaran ekonomi pada jenjang SMA kelas X  yaitu:
1.      Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan, dan sistem ekonomi
2.      Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen
3.      Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan Permintaan, penawaran, harga keseimbanagan dan pasar.
4.      Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi
5.      Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB) , dan Pendapatan Nasional (PN).
6.      Memahami konsumsi dan Investsi
7.      Memahami uang dan perbankan

Tabel 2. 1
Standar kompetensi Dan Kompetensi Dasar Ekonomi Kelas X

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.    Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan, dan sistem ekonomi
1.1     Mengindentifikasi kebutuhan manusia
1.2     Mendeskripsikan berbagai sumber ekonomi yang langka dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas
1.3     Mengindentifikasi masalah pokok ekonomi yaitu tentang apa, bagaimana, dan untuk siapa barang-barang diproduksi
1.4     Mengindentifikasi hilangnya kesempatan pada tenaga kerja jika melakukan produksi dibidang lain.
1.5     Mengindentifikasi sistem ekonomi untuk memecahkan masalah ekonomi
2.    Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen

2.1     Mendeskripsikan pola prilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi
2.2     Mendeskripsikan sirkular flow diagram
2.3     Mendeskripsikan peran konsumen dan produsen
3.    Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan Permintaan, penawaran, harga keseimbanagan dan pasar.

3.1     Mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran
3.2     Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran serta asumsi yang mendasarinya
3.3     Mendeskripsikan berbagai bentuk pasar barang
3.4     Mendeskripsikan pasar input
4.    Memahami Kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

4.1     Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro
4.2     Mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah dibidang ekonomi
5.    Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB) , dan Pendapatan Nasional (PN).

5.1     Menjelaskan konsep PDB, PDRB,PNB, PN
5.2     Menjelaskan manfa’at perhitungan pendapatan nasional
5.3     Membandingkan PDB dan Pendapatan Perkapita Indonesia dengan negara lain
5.4     Mendeskripsikan indeks harga dan inflasi
6.     Memahami konsumsi dan Investsi

6.1     Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan
6.2     Mendeskripsikan kurva permintaan investasi
7.      Memahami uang dan perbankan

7.1     Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang
7.2     Menjelaskan peran bank umum dan bank sentral
7.3     Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang moneter.

6.      Metode Pengajaran Ekonomi
Beberapa metode yang biasa digunakan guru baik di luar maupun di dalam kelas :
(1)   Metode Ceramah
Pengertiannya ialah sebagai berikut :
"yang dimaksud metode ceramah ialah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan secara lisan oleh seorang guru terhadap sekelompok murid" (Sumaatmadja, 1986:97).

Dalam pelaksanaannya metode ini seorang guru dapat mempergunakan alat bantu untuk menjelaskan uraiannya, misalnya microphone atau pengeras suara. Namun alat utama penghubung guru dengan murid ialah harus lisan atau berbicara.
(2) Metode Tanya Jawab
Pengertiannya adalah sebagai berikut :
Djadjamsastra (1986:22), menje1askan : "bahwa metode tanya jawab adalah suatu cara untuk menyampaikan bahan pelajaran atau materi pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari seorang guru yang harus dijawab oleh murid".

Dari pengertian di atas yang dimaksud pertanyaan bukan hanya timbul dari murid saja, akan tetapi pertanyaan yang sifatnya timbal balik. Dengan cara pemikiran pertanyaan murid - murid akan mendapatkan kesempatan untuk berbicara walaupun  masih sangat terbatas.
(3)   Metode Pemberian Tugas
Pengertiannya adalah sebagai berikut :

"Metode tugas adalah suatu cara mengajar yang dicirikan oleh adanya kegiatan perencanaan antara murid dengan guru mengenai suatu soal atau problema yang harus diselesaikan oleh murid dalam jangka waktu tertentu yang disepakati bersamaan  antara murid dan guru" (Djadjadisatra, 1986 :22).

Dari pengertian di atas, penulis mencoba menarik kesimpulan sebagai berikut : hasilnya pengerjaan tugas akan bemanfaat bagi murid, karena dengan pemberian tugas itu murid aktif dalam menyelesaikan tugas belajar yang telah diberikan oleh  guru.
(4)   Metode Diskusi
Pengertiannya adalah sebagai berikut :

"Suatu cara yang dicirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topik, pertanyaan atas problema dimana para peserta diskusi dengan jujur berusaha untuk mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama" (Djadjadisatra, 1986:23).

Guru dalam metode ini, tidak berarti tidak berperan atau hilang hanya didominasi oleh murid semata, bahkan dengan metode ini guru akan dapat memahami keadaan muridnya lebih baik lagi. Melalui kegiatan diskusi yang berlangsung, guru akan mendapat gambaran mengenai sifat, bakat atau kepribadian murid-muridnya, disamping itu guru dapat mengetahui tahap pengetahuan yang dimiliki murid- muridnya.
C.    METODE DISKUSI
1.      Pengertian
Sebagaimana telah disebutkan diatas , metode diskusi dapat diartikan  sebagai berikut :

"Suatu cara yang dicirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topik, pertanyaan atas problema dimana para peserta diskusi dengan jujur berusaha untuk mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama" (Djadjadisatra, 1986:23).


Guru dalam metode ini, tidak berarti tidak berperan atau hilang hanya didominasi oleh murid semata, bahkan dengan metode ini guru akan dapat memahami keadaan muridnya lebih baik lagi. Melalui kegiatan yang berlangsung, guru akan mendapat gambaran mengenai sifat, bakat atau kepribadian murid-muridnya, disamping itu guru dapat mengetahui tahap pengetahuan yang dimiliki murid- muridnya
Metode diskusi merupakan interaksi antara siswa dengan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisis, menggali, atau memperdebatkan topic atau permasalahan tertentu.
2.      Persiapan Menggunakan  Metode Diskusi
Metode ini digunakan bila guru :
1)      Menyediakan bahan, topik, atau masalah yang akan didiskusikan.
2)      Menyebutkan pokok-pokok masalah yang akan dibahas atau menugaskan studi khusus kepada siswa sebelum menyelnggarakan diskusi.
3)      Menugaskan siswa untuk menjelaskan, menganalisis dan meringkas.
4)      Membimbing diskusi, tidak memberi ceramah.
5)      Sabar terhadap kelompok yang lamban dalam mendiskusikan topik.
6)      Waspada terahadap kelompok yang tampak kebingungan atau berjalan dengan tidak menentu.
3.      Langkah-langkah untuk Menggunakan Metode Diskusi
Untuk memanfaatkan metode diskusi perlu pertirnbangan-pertimbangan sebagai berikut :
a.  Perumusan tujuan-tujuan yang tegas yang hendak dicapai dengan menggunakan metode diskusi. Misalnya ada masalah-masalah atau pertanyaan yang bisa dipecahkan atau dijawab jika mengadakan diskusi.
b. Harus ada rencana kongkrit dalarn hal : materi, waktu luas, dan fasilitas lainnya
c. Guru memberikan pengertian-pengertian atau materi secara mendalam hingga siswa memahi materi yang disampaikan.
d.  Langkah selanjutnya sebagai pengalaman diskusi diadakan kegiatan lain sebagai usaha "Follow Up", misalnya membuat latihan soal, ulangan harian dan lain-lain.
Dari kutipan langkah-langkah metode diskusi penuIis mempunyai kesimpulan yang sederhana sebagai berikut :
a. Tujuan dari materi pelajaran  yang akan dicapai.
b. Pembahasan harus terfokus pada materi yang diajarkan.
c.  Memberikan soal latihan atau ulangan sesuai dengan materi yang dipelajari.

4.      Peranan Guru dan Murid Dalam Metode Diskusi
Peranan guru dalam diskusi :
a.    Membimbing murid sesuai dengan tujuan materi yang ingin dicapai.
b.    Menyampaikan materi sejelas-jelasnya supaya tidak ada salah pengertian di antara siswa.
c. Menjadi mediator dan sekaligus nara sumber apabila ada siswa yang masih kesulitan dalam memahami materi tersebut.
Guru hendaknya menerangkan dan mendorong anak-anak dalam melakukan kegiatan belajar dengan memberi kesempatan kepada mereka untuk melaksanakan kegiatan belajarnya, antara lain : bertanya, mencatat, menggambar, membuat peta dan sebagainya. Dan selain itu memelihara keteraturan kelompok serta meyakinkan anak-anak bahwa mereka dapat melihat dan mendengarkan apa-apa yang terjadi.
Peranan Murid dalam metode diskusi :
a.       Murid hendaknya ikut berpartisipasi dalam seluruh kegiatan perencanaan dan pelaksanaan metode diskusi.
b.      Mengemukakan pendapatnya tentang materi pelajaran yang sedang diajarkan.
c.       Berperan aktif dalam mengikuti pelajaran.
a.      Pelaksanaan Metode Diskusi
Adapaun pelaksanaan pada penelitian ini dilaksanakan menjadi 3 siklus, siklus pertama pretes yaitu berfungsi untuk mengukur seberapa jauh pengetahuan siswa mengenai materi konsep pendapatan nasional sebelum diberikan metode diskusi. Siklus kedua adalah proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi, sebelum peneliti melakukan pembelajaran maka peneliti mempersiapkan materi terlebih dahulu yang meliputi : Pembuatan Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, instrumen penilaian. Pada siklus ketiga siswa diberikan tes berupa postes yaitu dengan soal yang serupa namun siswa telah melewati pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi secara mendalam. 
            Adapun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelaran serta Instrumen Penelitian terlampir       dalam lampiran. 

-0-